Sejak
membuat blog di tahun 2009, gue lumayan sering mengikuti berbagai event
blogger.
Tapi
dari berbagai macam event blogger yang diikuti, gue selalu bersemangat untuk
mengikuti event blogger yang berkaitan dengan parenting. Seperti diketahui
bahwa postingan di blog ini didominasi dengan curhatan seputar Kayla
dan Fathir.
Bahkan
niat awal membuat blog ini pun sesungguhnya didorong akan kegelisahan dan
keresahan gue sebagai seorang ibu. Gue membuat blog ini ketika baru saja
melahirkan Fathir sekitar 9 tahun yang lalu, ketika lagi labil-labilnya
hahahaha *sekarang juga masih sih*
Tulisan-tulisan
di blog ini sesungguhnya merupakan semacam potret perjalanan gue untuk menjadi seorang
ibu yang lebih baik. Insya Allah.
Makanya
gue sangat bersemangat ketika mendapat kesempatan dari komunitas Kumpulan
Emak-Emak Blogger untuk dapat berpartisipasi dalam acara Camping Sapa Sahabat Keluarga yang diadakan di The Forest – Cisarua
Bogor pada tanggal 5 – 7 Oktober 2018.
Acara
yang digagas oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikbud ini super
berfaedah karena diisi oleh berbagai nara sumber cetar seperti penulis novel
Gol A Gong dan Street Photograper Sambara, sehingga memberikan banyak
pencerahan dan wawasan baru kepada gue sebagai seorang ibu.
Satu
hal lagi yang membuat gue bahagia adalah dalam acara tersebut kita
diperkenankan untuk membawa anak kita. Tahu sendiri dong masalah klasik para
emak blogger setiap kali mau hadir di sebuah event, apalagi kalo pake acara
menginap adalah galau karena harus meninggalkan anak. Nah, di acara ini mah,
kita sudah tydack perlu baper dan lebih tentram mengikuti event karena boleh membawa
anak hahaha.
Setelah
sempat galau untuk memilih apakah mau membawa Kayla atau Fathir, akhirnya gue
pun memutuskan untuk membawa Fathir saja dalam event Camping Sahabat Keluarga.
Menuju Kantor Kemdikbud - Jakarta
Para
peserta diminta untuk berkumpul pukul 13.00 di kantor Kemdikbud daerah
Sudirman, sehingga gue dan Fathir pun harus berangkat subuh dari Bandung naik
kereta, barengan dengan Nchie dan Olive yang sama-sama akan hadir di acara
tersebut.
Sepanjang
perjalanan menuju Jakarta Fathir, terlihat excited bercampur gugup dan tidak
henti-hentinya bertanya tentang acara yang akan diikutinya nanti. Padahal
jadwal acaranya sudah gue berikan, tapi dia tetap terlihat gugup dan ngoceh
terus di kereta. Mamanya Fathir kan jadi gak bisa bobok hahaha.
Ternyata
rombongan dari Bandung merupakan yang pertama kali tiba di kantor Kemendikbud.
Setelah menunggu beberapa saat para emak pun mulai berdatangan bersama
anak-anak mereka. Fathir pun terlihat sudah mulai santai dan tidak gugup lagi
ketika Airlangga anaknya mak Siwi mulai menempel dan mengikuti Fathir kemana
pun ia pergi hahahaha.
Camping Sapa Sahabat Keluarga – The Forest
Cisarua Bogor
Kami
tiba di Bogor sore hari dan langsung menempati kamar yang telah disediakan.
Setelah makan malam, acara Camping Sahabat Keluarga pun dibuka dengan
perkenalan yang dipandu oleh Bpk. Warisno, M.Pd Kasubdit Program dan Evaluasi,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Acara berlangsung cukup meriah, semua partisipan diperkenalkan mulai dari nara
sumber, panitia maupun peserta.
Keesokan
harinya, setelah mengikuti yoga super berfaedah yang dipimpin oleh makpon Mira
Sahid para peserta pun siap untuk mengikuti workshop di hari pertama. Acara
dibuka oleh Dr. Sukiman, M.Pd. Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut
Bpk. Sukiman saat ini ada sekitar 70 juta keluarga di Indonesia dan sekitar 46
juta diantaranya memiliki anak di jenjang taman kanak-kanak sampai SMA atau SMK.“ Pada tahun 2045, anak-anak kita kelak akan
menjadi pemegang kendali Negara. Kitalah yang bertanggungjawab untuk membentuk
prestasi dan karakter mereka.” ujar Bpk. Sukiman.
Berdasarkan
hasil riset, 6 dari 10 keluarga hanya berpendidikan sampai dengan SMP.
Kemampuan orang tua untuk mendidik masih sangat terbatas. Masih banyak orang
tua yang belum paham mendidik anak dengan cara yang tepat. Sehingga saat ini
Kemendikbud telah memiliki Laman Sahabat Keluarga yang bisa diakses oleh para
orang tua.
Semoga
laman Sahabat Keluarga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para orang tua. Para
konten kreator seperti para blogger juga diharapkan bisa membantu untuk
memperkaya dan menyebarkan konten dari laman Sahabat Keluarga. Tuh, para
blogger bisa banget kalo mau berkontribusi kirim-kirim tulisan seputar
parenting ke laman Sahabat Keluarga lho, Insya Allah bermanfaat.
Sharing Kepenulisan Bersama Gol A Gong
Sharing
tentang tehnik menulis yang dibawakan oleh Gol A Gong merupakan salah satu
materi yang ditunggu-tunggu oleh para peserta. Siapa yang tidak tahu Gol A
Gong, penulis novel Balada Si Roy yang rencananya sebentar lagi akan segera
difilmkan.
Gol
A Gong menceritakan kisah masa kecil dan kedekatannya dengan ibunda tercinta.
Ia menyatakan bahwa semua hal yang ia lakukan selama ini selalu meminta ridho
sang ibu. Bahkan ketika pertama kali memutuskan untuk menjadi penulis dan nama
aslinya yaitu Heri Hendrayana dianggap tidak komersil sehingga harus mencari
nama pena. Nama Gol A Gong pun didapatkan setelah berdiskusi dengan kedua orang
tuanya.
Pesan
yang selalu diingat dari ayahnya adalah, “Bacalah
buku apa pun, nanti kamu akan lupa kalau kamu itu cacat. Dengan membaca buku
kamu akan pintar dan lupa bahwa kamu punya kekurangan.”
Di
usianya yang 11 tahun Gol A Gong terjatuh dari pohon dan terjadi salah
penanganan sehingga tangannya harus diamputasi. Tapi ia tetap semangat berkat
dukungan dari orangtuanya. Masa kecil Gol A Gong diisi dengan membaca dan
berolahraga. Ia bahkan sempat menjadi atlit bulu tangkis, meraih berbagai
penghargaan dan berkeliling dunia. Saat ini Gol A Gong mengelola Rumah Dunia di
Serang, Banten bersama istri tercinta, Tias Tatanka.
Setelah
mengungkapkan kisah masa kecilnya yang sangat inspiratif dan menggugah
semangat, materi pun beralih ke tehnik menulis. Kami diberikan berbagai ilmu
tentang tehnik menulis essay. Contohnya tentang pemberian judul yang sebaiknya tidak ada
unsur memberi tahu tapi justru harus mengundang tanya. Juga tentang hakikat penulisan
essay yang merupakan opini penulis sehingga memang memiliki subjektivitas
penulis.
Sebagai
blogger gue sih merasa tercerahkan sekali dengan sharing dari Kang Gol A Gong
karena selama ini kebiasaan para blogger ketika menulis judul
seringkali panjang-panjang dan mencantumkan kata kunci dengan harapan bisa
masuk ke mesin pencari google hahaha. Ternyata tehniknya agak berbeda sedikit
dengan penulisan essay.
Dan merasa
tersentil dengan ucapan Kang Gol A Gong yang mengungkapkan sebaiknya dalam
menulis tidak ada unsur menggurui. INI IYA BANGET SIH! Kerendahan hati merupakan
sesuatu hal yang selalu gue junjung tinggi setiap kali menulis. Hanya karena sering menulis
tentang parenting bukan berarti gue merasa yang paling tahu dan paling pinter
masalah parenting, tapi murni hanya menuliskan apa yang telah gue alami dan
cara menanggapinya. Itu aja sih.
Street Photography Bersama Sambara
Materi selanjutnya yang sudah ditunggu oleh para blogger adalah Street Photography : Mendigitalkan Cerita Keluarga dalam Bentuk Foto dengan menggunakan Smartphone yang dibawakan oleh Sambara.
Belum apa-apa gue sudah tercengang dan terkagum-kagum dengan berbagai foto yang diambil oleh Kang Sambara. Menggugah emosi banget. Dalam Street Photography akan begitu banyak hal unik dalam sebuah moment yang tidak dapat terulang.
Jadi intinya sih kalo pake ilmu Street Photography tuh kita motretnya gak boleh banyak ngatur si subjek yang akan kita visualisasikan. Justru kita yang harus bisa peka dan menangkap moment yang sedang terjadi. Kalau mau motret anak ketika sedang bermain, yah potret saja mereka secara natural gak usah disuruh-suruh senyum atau nengok ke kanan-kiri hahahahaha. Siapa tuh emak yang suka ngatur-ngatur anaknya kalo mau motret? *aku ngacung!*
Setelah mendapat materi, para blogger pun langsung terjun ke lapangan dan motretin anak-anak yang sedang asyik berenang. Duh gimana kabarnya tuh gue yang kalo selfi aja masih sering nge-blur hahahaha. Tapi seru sih, belajar hal baru memang selalu menyenangkan.
Belajar Mendongeng!
Sementara para emak blogger mendapat berbagai materi berfaedah, anak-anak pun asyik bermain dibawah bimbingan Kak Dandi Ukulele dan Kak Arnel. menurut cerita dari Fathir sih anak-anak diajak bermain ular naga, permainan tupai, bermain origami, mengikuti lomba menggambar dan belajar mendongeng.
Anak-anak terlihat bersemangat karena tehnik mendongeng yang diajarkan oleh kak Dandi & Kak Arnel melibatkan unsur musikal, jadi mereka banyak belajar lagu baru. Mereka juga mempersiapkan pementasan drama yang akan dipersembahkan di malam harinya di acara api unggun. Kalau Fathir sih sesudah mendapat peran di kamar lansgung sibuk nyanyi terus. Kayaknya sih lagi latihan sembari berusaha menghapalkan lirik dan dialog hahaha.
Sementara para emak blogger mendapat berbagai materi berfaedah, anak-anak pun asyik bermain dibawah bimbingan Kak Dandi Ukulele dan Kak Arnel. menurut cerita dari Fathir sih anak-anak diajak bermain ular naga, permainan tupai, bermain origami, mengikuti lomba menggambar dan belajar mendongeng.
Anak-anak terlihat bersemangat karena tehnik mendongeng yang diajarkan oleh kak Dandi & Kak Arnel melibatkan unsur musikal, jadi mereka banyak belajar lagu baru. Mereka juga mempersiapkan pementasan drama yang akan dipersembahkan di malam harinya di acara api unggun. Kalau Fathir sih sesudah mendapat peran di kamar lansgung sibuk nyanyi terus. Kayaknya sih lagi latihan sembari berusaha menghapalkan lirik dan dialog hahaha.
Pementasan drama di acara api unggun pun berjalan lancar dan kocaaaaak banget! Walaupun jalan ceritanya sederhana, tapi mereka sangat bersemangat dalam membawakan peran yang diberikan. Aniwey, Fathir kedapetan peran sebagai dokter yang bertugas untuk mengobati sayap si Keli Kelelawar hahaha.
Setelah pementasan drama, acara ditutup dengan ucapan terima kasih dan bersama-sama menyanyikan lagu Kemesraan. Sungguh acara yang hangat.
Cerita Fathir yang Sulit Move On
Sepertinya acara Camping Sahabat Keluarga menimbulkan kesan yang mendalam di hati Fathir. Sepulangnya dari Bogor, dia tidak henti-hentinya bercerita tentang betapa senangnya ia bersama teman-teman barunya.
Satu hal yang membuat Fathir merasa tersanjung adalah bahwa ketika acara berlangsung, nama dia tercantum di daftar absen dan mendapat name tag sendiri. Anaknya seneng karena berasa dianggap dan benar-benar diundang ke acara tersebut hahahaha.
Padahal sebelum berangkat Fathir rada insecure dan tidak henti-hentinya bertanya apa yang harus ia lakukan selama di sana. Ia sepertinya ketakutan gue bakal sibuk kerja dan meninggalkannya mati gaya sendirian hahaha.
Waktu itu sih gue jawabnya simple aja. "Pokoknya tugas kamu selama di sana ikutin aja semua acara yang berlangsung, trus kalo kata Mama disuruh foto harus mau lho yah! Tugas utama kamu jadi model Mama selama di sana." Hahahaha.
Ternyata sesampainya di sana, Fathir malah asyik sendiri bareng teman-temannya dan meninggalkan gue terus. Asli deh, Fathir tuh gak pernah kelihatan dan menghilang terus, seringnya sih nongkrong di lapangan bola. Bahkan di acara makan pun, dia gak pernah bareng ama gue, sibuk ngoceh sama teman-temannya. Hahaha
Tapi untunglah, Fathir terlihat sangat senang dan bisa menyesuaikan diri dengan baik bersama teman-teman barunya di acara tersebut.
Parenting is an Everyday Learning
Sesungguhnya menjadi seorang ibu merupakan salah satu kegelisahan terbesar dalam hidup gue.
Setiap kali dihadapkan pada sebuah situasi tertentu yang mengharuskan gue untuk mengambil keputusan, hati gue selalu diliputi perasaan bimbang dan ragu. Gue kerap kali bertanya pada diri sendiri apakah keputusan gue sudah tepat? Apakah ini merupakan jalan yang terbaik untuk anak-anak gue?
Tapi setelah mengikuti event Camping Sahabat Keluarga dan berdiskusi serta mengobrol banyak dengan sesama orang tua, gue pun menyadari bahwa sejatinya ilmu parenting bukanlah ilmu pasti. Tidak akan ada teori parenting yang pasti cocok untuk setiap anak, karena setiap anak berbeda dan istimewa. Jadi teori yang cock untuk anakmu, belum tentu akan cocok jika diterapkan kepada anak gue. Demikian pula sebaliknya.
Satu-satunya hal pasti dalam teori parenting hanyalah bahwa setiap orang tua pasti sayang kepada anaknya. Itu saja. Mudah-mudahan saja kita semua bisa menjadi orang tua terbaik untuk anak-anak kita yah. Wah, gue merasa mendapat banyak pencerahan.
Terima kasih banyak yah KEB dan Kemdikbud karena sudah dilibatkan di acara super keren ini. Semoga di lain kesempatan kita bisa bertemu kembali.
Silahkan kunjungi :
Website : Sahabat Keluarga
Instagram : @sahabatkeluargakemdikbud
Twiter : @shbkeluarga
Facebook : Sahabat Keluarga
Sepertinya acara Camping Sahabat Keluarga menimbulkan kesan yang mendalam di hati Fathir. Sepulangnya dari Bogor, dia tidak henti-hentinya bercerita tentang betapa senangnya ia bersama teman-teman barunya.
Satu hal yang membuat Fathir merasa tersanjung adalah bahwa ketika acara berlangsung, nama dia tercantum di daftar absen dan mendapat name tag sendiri. Anaknya seneng karena berasa dianggap dan benar-benar diundang ke acara tersebut hahahaha.
Padahal sebelum berangkat Fathir rada insecure dan tidak henti-hentinya bertanya apa yang harus ia lakukan selama di sana. Ia sepertinya ketakutan gue bakal sibuk kerja dan meninggalkannya mati gaya sendirian hahaha.
Waktu itu sih gue jawabnya simple aja. "Pokoknya tugas kamu selama di sana ikutin aja semua acara yang berlangsung, trus kalo kata Mama disuruh foto harus mau lho yah! Tugas utama kamu jadi model Mama selama di sana." Hahahaha.
Ternyata sesampainya di sana, Fathir malah asyik sendiri bareng teman-temannya dan meninggalkan gue terus. Asli deh, Fathir tuh gak pernah kelihatan dan menghilang terus, seringnya sih nongkrong di lapangan bola. Bahkan di acara makan pun, dia gak pernah bareng ama gue, sibuk ngoceh sama teman-temannya. Hahaha
Tapi untunglah, Fathir terlihat sangat senang dan bisa menyesuaikan diri dengan baik bersama teman-teman barunya di acara tersebut.
Parenting is an Everyday Learning
Sesungguhnya menjadi seorang ibu merupakan salah satu kegelisahan terbesar dalam hidup gue.
Setiap kali dihadapkan pada sebuah situasi tertentu yang mengharuskan gue untuk mengambil keputusan, hati gue selalu diliputi perasaan bimbang dan ragu. Gue kerap kali bertanya pada diri sendiri apakah keputusan gue sudah tepat? Apakah ini merupakan jalan yang terbaik untuk anak-anak gue?
Tapi setelah mengikuti event Camping Sahabat Keluarga dan berdiskusi serta mengobrol banyak dengan sesama orang tua, gue pun menyadari bahwa sejatinya ilmu parenting bukanlah ilmu pasti. Tidak akan ada teori parenting yang pasti cocok untuk setiap anak, karena setiap anak berbeda dan istimewa. Jadi teori yang cock untuk anakmu, belum tentu akan cocok jika diterapkan kepada anak gue. Demikian pula sebaliknya.
Satu-satunya hal pasti dalam teori parenting hanyalah bahwa setiap orang tua pasti sayang kepada anaknya. Itu saja. Mudah-mudahan saja kita semua bisa menjadi orang tua terbaik untuk anak-anak kita yah. Wah, gue merasa mendapat banyak pencerahan.
Terima kasih banyak yah KEB dan Kemdikbud karena sudah dilibatkan di acara super keren ini. Semoga di lain kesempatan kita bisa bertemu kembali.
Silahkan kunjungi :
Website : Sahabat Keluarga
Instagram : @sahabatkeluargakemdikbud
Twiter : @shbkeluarga
Facebook : Sahabat Keluarga
Beruntung banget teteh bisa ikutan acara super duper keren ini, btw aku kemana aja baru tau kalo Gol A Gong teh tangan kirinya diamputasi, dan nasehat bapaknya ngena banget!
ReplyDeleteAku juga kalau jadi Fathir ikutan acara emak2 suka deg2an nanti ngapain aja lalu diem aja hahaha
memang jadi orang tua tuh berat ya teh mesti terus belajar tiada henti
Wow seru banget, asli baru tahu kisah Gol a gong btw, tfs ya tetehh
ReplyDeletewah seru banget yah teh Erry, beruntung banget bisa ikutan yah. Banyak ilmu baru tentunya ya teh. Setuju banget bahwa parenting itu everyday learning
ReplyDeletePenulis Gol A Gong bener2 menginspirasi ya Teh, fokus sama hal lain biar lupa sama kekurangan. Seneng banget kalo bisa ikut acaranya.
ReplyDeleteAcaranya seru banget, teh. Jadi orang tua memang everday learning ya, teh. Ak kerasa banget
ReplyDeleteAku terharu banget loh waktu sharing mas Golagong. Trus jadi penyemangat diri untuk bisa lebih baik sama anak2
ReplyDeleteIyaa, sebuah pengalaman luarbiasa untuk bekal kita sebagai orangtua, dan juga anak-anak, ya. Materi yang disampaikan para nara sumber pun ngena banget. Ah, belum bisa move on jadinya
ReplyDeleteBanyak banget pengalaman dari camping yang belom bisa tertuliskan, gagal move on.
ReplyDeleteBener kata Mak Dwina, berasa ditabok sama sharingnya Mas Gol A Gong, hayu ah semangat..semangat..
Hayu ah belajar, apgred trus menjadi ortu sepanjang masa ..
Seneng banget bisa jadi salah satu bagian dari acara ini, kaya mimpi bisa kepilih dari sekian banyak yang daftar #rezekiemaksolehah hehee.. Jadi orang tua emank kudu terus upgrade ilmu ya teh, apalagi belajarnya kaya kemaren seneng banget gak berasa kalo kita lagi belajar..
ReplyDeleteSi abang pulang dari sana ngomongnya jafi sesundaan gitu teh hahaaa
Uwooh seru bangeeet. Mupeeeng.
ReplyDeleteAkutu dari dulu pengen ngajakin io camping belum kesampean, keburu tau kalau doi alergi dingin, keburu punya bayi. Liat ini makin mupeeng gusti.
Dan iya banget, jadi orang tua mah belajar sepanjang masa yaa
Wah seru banget nih acaranya. Padat bergizi. Mdh2an bakal ada lagi acara camping manjah kyk begini n kl waktunya cocok pengen banget bs ikutan
ReplyDeleteKemping sama anak tuh memang seru banget! Senangnyaaaa.... Apalagi kalau kegiatannya banyak.
ReplyDeleteWah aku baru tau kisahnya Gol A Gong yang ngalamin kecelakaan itu *ke mana aja elu, Fi?*
ReplyDeleteAku suka foto candidnya Fathir sama Zahran, Ry. Tsakep banget
Ilmu2nya asik banget ya Ry. Dan diajarin motret pula, berarti nanti gantian fotoin saya ya kalau ketemu, hehe
ReplyDeleteWaaah asyek banget ih dapat ilmu yang luar biasa 😅😍😍😍
ReplyDeleteWiih asik bangeeet.. banyak dapet pelajaran sambil seneng2.. mau ikuuut
ReplyDeleteKeren banget sharingnya Kang Gola Gong ttg ibunya yg ngasih semangat menulis dan baca buku. Baca berkali2 langsung inget anak2. Semangat! Semangaaat!
ReplyDeleteGalau bawa Kayla atau Fathir. Kalau yg dibawa Kayla pasti Fathir bakal nelpon terus dan nanyain mamah udah sampai dimana padahal baru juga naik bus sejam yang lalu. :D
ReplyDeleteSeru amat acaranya, Teh. Aku ngikutin di storynya KEB dan emak2 lainnya nih. Jadi pengen ngajakin anak-anak camping lagi.
Yang sharing ilmunya keren-keren :)
ReplyDelete“Bacalah buku apa pun, nanti kamu akan lupa kalau kamu itu cacat. Dengan membaca buku kamu akan pintar dan lupa bahwa kamu punya kekurangan.” ini pesan yang dalam, aku bakalan inget ini baik2, nuhun teh
ReplyDeleteWaaaaah Gola Gong! Buat saya, Gola Gong adalah pelopor travel blogger indonesia. Ihihihi. Btw kempingnya seru banget sih, Teh. Nyesel gak daftar deh.
ReplyDeleteWah banyak pisan ilmunya : bikin essays, street fotografi, belajar mendongeng ....
ReplyDelete#Ngiri :D
Sungguh jadi orang tua yang baik buat anak-anak kelak adalah PR terbesar ya teh..
ReplyDeleteAku suka deh sama Fathir, anaknya humble bisa cepat beradaptasi sama lingkungan baru. Sampai besar kayak gitu ya dek, biar temennya banyak. ��
Kalau dengar cerita parent lain yang camping suka kepengen tapi masih belum berani :D maybe someday yaa. Camping2an dulu di rumah hihi.
ReplyDeleteWahh seru ya ..bisa kamoing bareng anak n temen2 juga, beruntung deh teh Ery bs ikut :)
ReplyDeleteTerharu dengan kalimat ini,"Parenting is everyday learning." huhuhu...
ReplyDeleteSeru banget acaranya teh, ibu happy anak happy :)
ReplyDeleteSeru ya acara yang melibatkan ibu dan anak kayak gini :)
ReplyDelete